Disini kamu tidak akan menemukan semua hal tentang modernisasi, purifikasi, materialisasi, maupun kaki bau terasi.
Tapi kamu akan sangat tercengang setelah tau bahwa .... TERNYATA MASIH ADA YA CEWEK SE NDESO ITU...

Salam senyum
Cewek Ndeso

Sabtu, Desember 13, 2008

Budeku Telah Tiada, Salah Siapa?

Hai hai hai,,

Lama tak berjumpa. Maap, cewek ndeso nan jenius ini lagi sibuk banget jadinya slalu ngga punya waktu buat nge-up date blog ini.

Pada kangen dengan diriku kah, kalian? Pasti kangen. Iya kan? Hayo ngaku hayo ngaku… Ahahahahiii…

Huuff, bukan saatnya sekarang aku bergembira ria. Kau tau kawan, cewe ndeso sedang berkabung, kemarin tepatnya tanggal 9 desember, aku habis kehilangan salah satu kerabatku. Budeku meninggal jam 10 malam, tepat ketika aku baru aja berangkat dari Tegal ke Jakarta.

Jadi ceritanya aku habis liburan Idul Adha di rumah. Lumayan, 5 hari di rumah sudah cukup meningkatkan kadar giziku dan menebalkan isi kantongku. Hula hula…

Nah, pas aku baru aja nyampe Jakarta dan meletakkan tubuh-aduhai-penuh-lipatan-ku ke kasur , ada sms masuk. Dari Mama.

Innalilahi wainna ilaihi rajiun, telah meninggal dunia bude Ati td malam jm 10, doakan ya!

Aku langsung salto dan guling-gulingan dari kasur (ehem, nggak seekstrim gitu juga sih! Lebaiku emang ngga pernah bisa ilang neh), mataku melotot ngeliat sms dari Mama. Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri dengan membaca sms itu berulang kali. Tapi tetep aja isinya sama. Bude Ati sudah meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.

Innalilahi wa inna ilaihi rajiun…

Aku menyesal kenapa aku udah balik ke Jakarta ketika ada berita duka ini?

Padahal kemaren malam aku baru aja ikut nganterin acara lamarannya mas Iwan, saudara sepupuku, anak pertamanya bude Ati.

Aku jadi berfikir, gimana ya perasaan mas Iwan saat ini? Pasti Mas Iwan pengen banget Ibunya bisa ngeliat dia bahagia di pelaminan nanti. Pengen banget ngeliat ibunya bisa nggendong cucu pertamanya. Hikz..hikz..

*cewe ndeso banjir air mata dan ingusan.

Tapi ternyata takdir emang ngga bisa ditolak. Bude Ati meninggal karena sakitnya. Dan Mas Iwan terpaksa harus menghapus bayangan-bayangan rencana indahnya. Kata Mama, Bude udah lama sakit paru-paru.

Aku bertanya-tanya, kenapa bude harus punya penyakit paru-paru? Apa itu gara-gara Pakde ku yang perokok berat? Lalu bude Ati terpaksa harus menghisap asap rokoknya tiap hari. Terpaksa juga menjadi perokok pasif yang pastinya bahayanya berlipat-lipat dari perokok aktif? Dan terpaksa pula harus menanggung sakit paru-paru yang udah lama dideritanya?

Hufff,, aku yang memang udah benci sama smoker, sekarang jadi berlipat-lipat kadar benciku dengan smoker.

So, sekarang kalian tahu kan kenapa aku selalu mengibas-ngibaskan tangan setiap kali ada asap rokok? Selalu menahan napas kalo deket-deket smoker? Selalu masang tampang galak setiap ada yang terang-terangan smoking? Atau selalu cerewet-bagai-bebek-wekwek ngenasehatin kalian-kalian yang smoking di depanku?

Bukan, bukan karena aku bakalan berubah menjelma menjadi Dora The Explorer begitu mencium asap rokok (ya iye lah), tapi itu semua karena aku nggak mau menjadi perokok pasif. Nggak mau menanggung derita yang ditimbulkan dari kesenangan sesaat si perokok aktif.

Aku nggak usah nyebutin dampak bahaya merokok satu-satu disini, karena aku yakin banget kalo kalian lebih hafal di luar kepala tentang itu. Heran, bener-bener heran, rata-rata smoker yang aku tanyain tentang bahaya merokok itu pasti tahu. Tapi, kenapa masih aja ngerokok? Hampir 99% menjawab: “Aku nggak bisa ngehentiin kebiasaan ini, Stev!”.

Oh ya??

Aku sayang kalian, teman-temanku para smoker dimanapun kalian berada. Sungguh, aku bener-bener sayang kalian dan nggak mau tubuh kalian dirusak hanya dengan sebatang asap rokok.

Aku selalu berdoa. Ya Allah, mudah-mudahan aku nggak diberi pendamping hidup yang smoker. Kalaupun dia smoker, mudah-mudahan aku jadi seseorang yang bisa menghentikan kebiasaan buruknya. Amiiiiiin… Cui cui cuiiii…

Anyway, coba deh kalian ganti aktivitas merokok kalian dengan berolahraga secara teratur. Kebiasaan berolahraga itu setidaknya bisa menekan keinginan kalian untuk merokok. Papa dan adek-adekku sendiri udah ngebuktiin itu kok. Alhamdulillah tak ada smoker di keluargaku.

Hemm, itu pasti menjawab pertanyaan kalian kenapa aku bisa tumbuh menjadi gadis yang cerdas, lincah dan mempesona setiap orang. Karena aku ngga pernah dibesarkan di lingkungan smoker.

Oke, yang pengen muntah bilang. Huhuhuh..

So, come on together with me and my family. Say no to smoke…!!!

P.S : I think, aku bakal di demo rame-rame sama perusahaan rokok. Bodo amat!! Yang penting, I luv u all, friends…

7 komentar:

Acan Bolang mengatakan...

numpang coment ndot..

Anonim mengatakan...

sangat salah jika kepergian seseorang di tangisi.
boleh bersedih asal tidak menagis...

Kullu Nafsun Daaiqatul Mawt..
Sesungguhnya Semua yang bernafas akan mendapati maut.

Acan Bolang mengatakan...

emang qm nangis ndot?ngga kan?

ngga lah..ndot kuat gt..:)

Anonim mengatakan...

hm..

Saya termasuk Farmasi yg ngerokok :D maafkan aku....

Saya hanya ingin tahu, jikalau nanti menemui pasien yang ngerokok, Saya sudah tahu rasanya jika disuruh berhenti seperti apa (ngeyel :P)

Betulkan? pharmaceutical care yang diimpikan ga bakalan tercapai kalau farmasis ga berbicara lewat hati dengan pasien :D

hehe..bcanda sis..
Salam kenal :D (rasanya udah pernah komen di blog asal2an stevi kata bro areep)

Aku beruntung dipertemukan dengan Farmasi.......

Anonim mengatakan...

Saya TIDAK MEROKOK sejak masih dalam bentuk sperma. Bahkan jauh sebelum kedua orang tua saya berniat memproduksi saya.

He..he, salam kenal!

Anonim mengatakan...

mbokjamu turun berduka y tep...

mungkin sudah saatnya "smoker" sadar kalau kenikmatan yang dirasakannya bisa merugikan orang lain, apalagi kl ngerokoknya di tempat umum

jadi inget tep, gw pernah asma di tengah metromini coz banyak yang ngerokok, untung gw selamet

merokok atau nggak, menurut gw itu sebuah pilihan
tapi tidak merokok di depan orang yang bukan perokok, itu sebuah kewajiban

heyZahm mengatakan...

salam kenalll

yihaaaa,, I'm a suPer wOmen NdesO

yihaaaa,, I'm a suPer wOmen NdesO
karang di Pantai Baron, Jogja

hei, he's not my prince

hei, he's not  my prince
di Masjid UGM

di kampus kuning

di kampus kuning